Sering Kembung dan Nyeri Dada? Hati-hati, Itu Bisa Jadi GERD!

Sering Kembung dan Nyeri Dada? Hati-hati, Itu Bisa Jadi GERD!

Apakah Anda sering merasa kembung setelah makan, atau bahkan mengalami nyeri dada yang kadang disalahartikan sebagai serangan jantung? Jika ya, Anda tidak sendiri. Jutaan orang di seluruh dunia mengalami gejala serupa, dan seringkali, penyebabnya adalah kondisi yang dikenal sebagai GERD.

GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah gangguan pencernaan kronis yang terjadi ketika asam lambung atau isi lambung lainnya naik kembali ke kerongkongan. Kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut ke lambung. Normalnya, ada katup yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang berfungsi sebagai pintu satu arah, memastikan makanan dan asam tetap berada di dalam lambung. Namun, pada penderita GERD, LES ini melemah atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, memungkinkan refluks terjadi.

Mengapa Gejala GERD Sering Mengecoh?

Salah satu alasan mengapa GERD sering tidak terdiagnosis dengan benar adalah karena gejalanya yang bervariasi dan kadang menyerupai kondisi lain.

  1. Kembung dan Begah: Ini adalah keluhan umum yang sering dianggap sepele. Sensasi kembung terjadi karena gas yang terbentuk akibat pencernaan yang terganggu, dan refluks asam juga dapat memperparah kondisi ini. Perasaan penuh atau begah setelah makan, bahkan dalam porsi kecil, bisa menjadi tanda peringatan.
  2. Nyeri Dada: Ini adalah gejala yang paling sering membuat penderita panik. Rasa nyeri atau sensasi terbakar di dada, terutama di belakang tulang dada, sangat mirip dengan gejala serangan jantung. Perbedaannya, nyeri dada akibat GERD biasanya memburuk setelah makan, saat berbaring, atau membungkuk, dan sering disertai rasa asam di mulut. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda mengalami nyeri dada yang tidak biasa untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi jantung yang serius.

Selain dua gejala utama di atas, GERD juga dapat menimbulkan:

  • Heartburn: Sensasi terbakar di dada yang menjalar ke tenggorokan.
  • Regurgitasi: Sensasi makanan atau cairan asam kembali ke mulut.
  • Sulit Menelan (Disfagia): Terasa ada benjolan di tenggorokan atau makanan sulit turun.
  • Batuk Kronis atau Asma yang Memburuk: Asam yang naik ke kerongkongan bisa mengiritasi saluran napas.
  • Suara Serak atau Radang Tenggorokan Kronis: Akibat iritasi asam lambung.
  • Erosi Gigi: Paparan asam lambung yang terus-menerus bisa merusak email gigi.

Kapan Harus Curiga dan Bertindak?

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas secara berulang, terutama setelah makan atau di malam hari, jangan anggap remeh. Konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan beberapa tes, seperti endoskopi atau tes pH, untuk memastikan apakah Anda menderita GERD.

Langkah Awal Mengatasi GERD:

Meskipun diagnosis medis penting, ada beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gejala GERD:

  • Hindari Makanan Pemicu: Kurangi konsumsi makanan pedas, berlemak, asam (jeruk, tomat), cokelat, kopi, mint, dan minuman berkarbonasi.
  • Makan dalam Porsi Kecil: Makan lebih sering dengan porsi kecil daripada makan tiga kali sehari dalam porsi besar.
  • Jangan Langsung Berbaring Setelah Makan: Beri jeda setidaknya 2-3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur.
  • Tinggikan Posisi Kepala Saat Tidur: Gunakan bantal tambahan atau ganjalan di bawah kasur untuk mengangkat kepala dan dada Anda sekitar 15-20 cm.
  • Berhenti Merokok dan Kurangi Alkohol: Kedua hal ini dapat melemahkan LES.
  • Jaga Berat Badan Ideal: Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam kembali ke kerongkongan.
  • Kelola Stres: Stres dapat memperburuk gejala GERD pada beberapa orang.

Dengan penanganan yang tepat, Anda bisa kembali menikmati hidup tanpa gangguan. Jangan biarkan kembung dan nyeri dada terus-menerus mengganggu aktivitas Anda. Segera kenali gejalanya dan ambil langkah proaktif untuk kesehatan pencernaan Anda!

Jika mengalami keluhan tentang kesehatan seperti di atas , yuk segera periksa dan konsultasikan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam IHC RS Elizabeth Situbondo.

HUBUNGI KAMI